UNTUNG (SUKA BUMI) BUKAN (SUKA PACAR ORANG)
Berawal
dari liburan panjang sekolah semester 1 kemarin. Iya gue ini seorang pengajar,
seorang guru disalah satu sekolah yang ada di tangerang. Entah sejak kapan
mempunyai kegemaran jalan-jalan atau yang sering orang-orang sebut
“Travelling”. Libur semester bagi gue pribadi itu sangat berharga. Kenapa
begitu, karena kita bisa libur lebih dari 2 minggu. Amazing kan ? yaa tentu,
hahahaha. Sebelum libur semester kemarin gue menglist tempat-tempat yang akan
dikunjungi nanti saat libur telah tiba.
Dan
ya salah satu tempat yang ada list itu adalah wisata alam SITU GUNUNG yang
berada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten SUKABUMI.
Gue ini termasuk anak motor banget yah, kemana mana naik motor. Kenapa ? ya
karna gue engga punya mobil. Hehe dan gue ini juga termasuk orang yang males
kalo berpergian itu rame-rame, touring touring gitu. Asli males. Kenapa ?
because, menurut gue tuh kalo misal pergi rame-rame, butuh waktu lama untuk
merencanakannya. Kita sibuk mencocokan jadwal, dan tetek bengek lainnya. Gue
itu lebih suka kalo travelling maksimal 4 orang deh, lebih dari itu biasanya
gue udah males. Tapi faktanya gue lebih sering travelling berdua. Iya berdua.
*Engga bukan sama kamu, gosah GR ngana*.
Bermula
chattingan di malam sabtu, bersama dengan teman yang biasa diajak berkencan.
Akhirnya kita sepakat untuk pergi keesokan paginya di hari sabtu tanggal 05
januari 2019, tidak ada bahasa menginap, atau menggembel di warung warung atau
dimasjid masjid yang 24 jam. Iya kita sepakat PP (pulang-pergi)
Tangerang-Sukabumi. Monmaap kita Tangerangnya juga bukan Kotanya melainkan
Kabupatennya hehe.
Berangkat
dari rumah pukul 06:30 wib atas izin orang tua dan dompet dikantong yang tebal,
kita berangkat menggunakan sepedah motor. Kalau ditanya paling jauh ini motor
dibawa kemana, ya jawabannya ini, ke Sukabumi ini. Paling jauhh h nya 2. Dengan
kekuatan teknologi yang ada di handphone (baca: gps) pukul 11:15 kita sampai
bener bener di Situ Gunung – Sukabumi. Iya 5 jam-an. Kita cewek kuat !
Setibanya
di Situ Gunung – Sukabumi, kalian akan disambut dengan sebuah gerbang. Iya
gerbang masuk kawasannya. Masuk gerbang pertama itu dikenakan biaya 1 orang
Rp.21.000-, jadi gue berdua jadi Rp.42.000-, Setelah masuk gue segera
memparkirkan kendaraan berharga ini ditempatnya. Saat parkir kita dikenakan
Rp.5.000-, Rapih-rapih dan dandan selesai, kita segera meluncur ke dalam,
lokasi pertama yang kita tuju adalah jembatan hitsnya itu loh. Masuk ke dalam
wisatanya berbayar kembali 1 orang Rp.50.000-, karna gue berdua jadi Rp.
100.000-, kata mba tiketnya, itu + welcome drink dapat makanan gitu. Ya kita
lihat nanti apa makanannya. Tidak terlalu jauh menelusuri jalan bebatuan yang
tidak menantang sama sekali, waduh. Gue menutuskan untuk nanti sajalah ngambil
welcome drinknya. Jalan – jalan – jalan – jalan sampailah kita ditempat spot
pertama yaitu Jembatan Gantung Situ Gunung yang konon katanya di klaim sebagai
jembatan gantung terpanjang di Asia. Ajib.
Saat
menelusuri jembatan itu gue mencoba menakut nakuti temen gue saat itu, tapi
kampretnya dia ngga takut sama sekali. Dan malah dia bisa membaca kalo gue yang
agak takut. Kampret emang ! Setapak demi setapak gue dan dia berhasil melewati
jembatan itu dengan selamat, tenang dan bahagia. Gila pemandangannya. Penggemar
Ciptaan-Mu garis keras deh akutu. Tak lama dari jembatan ada petunjuk
selanjutnya, yang menggiring kita menuju kesuatu tempat lain yaitu Curug Sawer.
Saat berjalan menuju curug sawer ini jalannya sudah mulai menurun sekali teman
teman. Tapi ini mending. Asli mendingan, dari pada di selingkuhin pas lagi
sayangsayangnya, waduh. Sambil jalan sambil dibarengi dengan candaan candaan
receh yang gue lontarkan kaya semacam “lu kalo aus suka langsung sayang gitu ga
si ceb sama dia ?”. Ga nyambung emang, tapi obrolan kita se random itu memang.
Setelah sampai kita istirahat sejenak di warung minum, makan, dan ngomongin
mantan, ya gitu deh. Kita lanjut menuju curug sawer. Sampai di curug sawer
tidak ada yang mandi disana karena memang dilarang mandi. Iya mandi bawah air
terjunnya ngga boleh. Kenapa ? ya because aernya deres banget cui. Asli. Ya
kalo di alirannya si boleh mandi. Hehehe
Pukul
14:35 kita sudah berada diluar gerbang kembali. Dan kita sok sok melanjutkan ke
danau dengan jalan kaki. Kita jalan kaki karna emang takut engga boleh bawa
kendaraan. Faktanya, ternyata pengunjung boleh membawa motor untuk menuju ke
danau. Kampret emang udah setengah jalan, baru tau. Nah itulah yah teman teman
gunanya mulut untuk bertanya. Jalan ke danau dari gerbang pertama itu sejauh 1
km, ya berhubung kaki kita sudah pegal jadi selama perjalanan kita hanya
mengeluh dan mengeluh, iya mengeluh. Mengapa dia lebih memilih wanita itu dari
pada gue gitu. Ampun. Mengeluh – mengeluh – mengeluh – sampailah kita di danau,
sambil duduk istirahat diwarung beli minum dan gorengan
Pertama
gue liat danau ini, yang terbesit langsung “mirip
telaga warna yang dipuncak engga sih ? “ dan teman gue pun langsung memberi
pendapatnya “enggalah gila, cakepan telaga
warna” dan gue hanya balas “oh oke”.
Setelah foto-foto gue langsung memutuskan untuk balik. Karna disana sudah
menunjukan pukul 15:40 takut kesorean juga. Akhirnya kita menuju jalan balik.
Dan selama perjalanan kita masih ngeluh aja. Iya masih ngeluhin kenapa dia
lebih milih ninggalin yang lama untuk yang baru. Waduh.
Jam
16:00 kita sampai di tempat parkiran awal. Rasa syukur kita ucapkan terus
menerus. Karna telah sampai dengan kaki kita yang sudah sangat sangat pegal.
Kalo bisa di copot, kita milih untuk di copot kayaknya. Terus kita lempar, kaya
main bowling. Hehehe
SALAM DARI KITA BERDUA GAES :3
SI BOLANG BOCAH PETUALANG :3
DAN INI MAKAN MALAM KITA. HIDUP PECEL AYAM !!!!
Komentar
Posting Komentar