Ngomongin Tentang "Kepercayaan"

Banyak yang bilang kepercayaan itu ibarat selembar kertas putih yang masih baru, dan jika kertas itu di beri perlakuan dikepal menjadi lecek atau bahkan robek maka kertas itu tidak akan bisa kembali utuh. Iyaa katanya kepercayaan itu ibarat itu jadi jika kepercyaan itu di khianati maka kepercayaan yang diberikan kepada kita tidak akan kembali sebaik kepercayaan yang diberikan pertama.



Ada yang bilang juga kepercayaan itu ibarat gelas beling, jika kita menjatuhkan gelas beling itu, maka gelas itu akan pecah berserakan, jadi apa kah gelas itu bisa kembali seperti utuh ? tentu tidak. Begitu juga dengan kepercayaan jika di khianati, kepercayaan itu tidak bisa kembali seperti semula.


Gue lagi sangat memposisikan diri gue yang menjadi korban hilangnya kepercayaan diakibatkan seseorang yang menghianati kepercayaan itu. Emang asli kecewa sih pasti kalo ketika kita ngasih kepercayaan itu ke orang lain, dan orang lain itu tidak menjaga kepercayaan yang telah kita berikan dengan baik. Pertanyaan gue, apakah orang orang yang telah menghancurkan kepercayaan itu layak untuk mendapatkan kesempatan kedua ? untuk menjadi yang lebih baik ? apa layak ?

Urusan layak atau tidak menurut gue tergantung dari masing masing orang, mungkin ada yang bilang tidak layak dan yang layak. Gue sangat memposisikan diri gue lagi, jika yang menjadi korban hilangnya kepercayaan, menurut sudut pandang gue kenapa tidak layak mungkin bagi sebagian orang ya sama seperti perumpamaan yang gue bilang diatas. Ibaratkan kertas putih yang di remas remas akan menjadi lecek dan kertas itu takkan kembali seperti semula lagi. Seibarat kertas itu kembali pasti beda. Sedangkan kalau layak, menurut sudut pandang gue, setiap orang bisa berubah, dan setiap orang punya kesempatan buat jadi yang lebih baik, dan katanya semua orang pasti bernah berbuat kesalahan. Huuhh ya mungkin hanya orang orang beruntung yang mendapatkan kepercayaan itu kembali, setelah kepercayaan itu di khianati.

Gue pernah baca di instagram katanya “kebohongan tidak akan menyakitimu, kecuali jika diucapkan oleh seseorang yang kamu percayai” Dan yes gue setuju dengan kata kata itu. Lo engga akan tersakiti jika kebohongan itu dari seseorang yang engga lo percayai, yang engga lo kenal, yang engga lo ketahui. Tapi gue sangat paham, itu rasanya akan sakit banget jika kebohongan itu datang dari orang yang lo percayai, yang lo kenal, yang lo ketahui.

Dari tadi lo menjadikan diri lo sebagai korban mulu jeng | hehehe iya soalnya kalo pelaku gue  pernah rasain J


Jadi diakhir tulisan ini, gue pengen tanya sebenernya layak kah kesempatan kedua buat orang orang yang telah menghancurkan kepercayaan itu ?



PS : selama nulis ini, lagu di sponsori oleh lagunya dari gamaliel audrey cantika - Bahagia :) sorry ga dengerin lagu galau, engga dengerin aja udah 2 hari mewek mulu :))

Komentar

  1. kalau menurut gw sih tergantung ya tergantung seberapa besar kesalahan yg dia buat, kalau kesalahannya nggk terlalu besar lebih baik di kasih kesempatan kedua toh setiap orang kan pasti pernah buat kesalahan tapi kalau kesalannya fatal atau besar mending mikir2 dulu dah.
    kunjungi balik blog gw jeng tapi jangan di ketawain masih newbie soalnya hehe.

    BalasHapus
  2. Tergantung wkwk kalo mau dikasih kesempatan kedua baiknya jangan buru buru dikasih, liat dulu seberapa usahanya untuk memperbaiki kesalahannya itu, sampe dirasa udah lebih dari cukup dan layak, baru dah kasih kesempatan kedua.. itu sih menurut guaa... salam kenal yak

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke lihat usahanya dulu yah berarti buat berubah :D salam kenal kembali

      Hapus
  3. Menurut saya orang yang dikasih kepercayaan tapi tidak bisa menjalankan dengan baik itu lebih baik dikasih kesempatan yang kedua. Tapi kalo sampe kesempatan kedua juga ga bisa ngejalanin, ya udah, ga usah dikasih kepercayaan lagi.

    Salam kenal ya.. dari yang punya michaeldavidj.blogspot.com :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke tim kasih kesempatan kedua :D salam kenal kembali :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

fenomena " cabe - cabean "

cerita ku bersama bu guru melon

Tentang Aplikasi "Bigo Live"